cover_image

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara Cilacap

Pada tahun 2000, pertumbuhan ekonomi dan industri Indonesia yang pesat menuntut ketersediaan sarana dan prasarana yang besar sejalan dengan program pemerintah untuk mencapai 10.000 megawatt listrik.

PT Sumber Segara Primadaya didirikan untuk memenuhi kebutuhan dan bercita-cita menjadi Pembangkit Listrik Mandiri terbaik di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada bulan Mei 2003 oleh PT Sumberenergi Sakti Prima, bersama dengan PT Geo Dipa Energi yang kemudian mengalihkan saham kepemilikannya kepada PT Pembangkitan Jawa Bali. Keduanya kemudian dihormati sebagai pemain berpengaruh di Industri Energi dan Pertambangan.

Sejarah telah melihat krisis listrik China di tahun 1980-an yang mengharuskan pembangunan pembangkit listrik 30.000 MW setiap tahun selama tiga tahun berturut-turut dengan waktu yang cukup singkat. Sebagai pembelajaran, PT Sumber Segara Primadaya bersinergi dengan baik dalam Manajemen Keuangan, Teknik, Konstruksi dan Sumber Daya Manusia. Hasilnya adalah implementasi PLTU Karangkandri Cilacap, dengan kerjasama konstruksi dan teknologi canggih dari Chengda Engineering Corporation of China (CECC) yang bekerja secara konsisten dan profesional dengan intensitas tinggi. PLTU Karangkandri Cilacap juga tercatat sebagai pembangkit listrik uap dengan kapasitas besar pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi dari China.

Berlokasi di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan berjarak 20 km dari Kota Cilacap, PLTU Cilacap yang dibangun oleh perseroan merupakan pembangkit listrik pertama di Jawa bagian Selatan. Kehadiran PLTU Cilacap saat ini memberikan kestabilan jalur transmisi ke jalur pantai selatan Jawa dan menghindari kelebihan beban pada jalur transmisi yang sebelumnya terfokus di bagian Utara pulau Jawa. Hal ini sangat berkontribusi terhadap penyediaan tenaga listrik di Jawa Tengah bagian selatan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Pembangkit listrik ini dibangun dengan mempertimbangkan lingkungan dan berlokasi strategis di tepi Samudera Hindia. Sehingga memudahkan pemenuhan kebutuhan pasokan batubara melalui laut.

Pelaksanaan pembangunan PLTU Cilacap Unit 1 &2 (2 x 300 MW), menggunakan teknologi Subcritical Boiler serta bermodal ketrampilan dan profesionalisme secara terus menerus dengan intensitas yang tinggi. Sehingga PLTU Cilacap Unit 1 & 2 dengan kapasitas 2 x 300 MW dapat diselesaikan dalam waktu 26 bulan dan telah beroperasi dengan baik untuk mendukung sistem kelistrikan Jawa khususnya Jawa bagian Selatan. PLTU Unit 1 mulai beroperasi pada tanggal 6 April 2006, menyusul PLTU Unit 2 pada tanggal 2 September 2006. Dukungan Pemerintah terhadap PLTU Cilacap dibuktikan dengan diresmikannya PLTU ini oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden Republik Indonesia pada tanggal 14 November 2006. 

Dengan keberhasilan membangun dan mengoperasikan PLTU Unit-1 & 2, PT. Sumber Segara Prmadaya dipercaya PT PLN (Persero) untuk membangun PLTU Unit-3 yang mendukung system kelistrikan Jawa Bali melalui jaringan transmisi 500 Kv (Sutet) PLTU Cilacap Unit 3 (1 X 660 MW) menggunakan teknologi Supercritical Boiler dan Flue Gas Desulpurization. Dengan pengalaman PT Sumber Segara Primadaya sebelumnya, maka pembangunan PLTU Cilacap Unit 3 dapat diselesaikan lebih cepat dari yang direncanakan dan operasional pembangkit tersebut diresmikan langsung oleh Bapak Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia pada tanggal 25 Februari 2019.

Untuk mendukung program infrastruktur ketenagalistrikan 35.000 MW pemerintah, Perusahaan berpartisipasi dengan mengembangkan proyek Ekspansi Unit 3A berkapasitas 1x1000 MW yang juga dikenal sebagai proyek Jawa 8. Proses pembangunan dan konstruksi PLTU Cilacap ini memakan waktu 39 Bulan dan beroperasi secara komersial pada tahun 2019. Proyek ini memasang mesin/ peralatan utama buatan China dengan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan dengan penggunaan Ultra Supercritical Boiler. Sedangkan balance of plant dari proyek ini juga memasang peralatan dengan mesin/ peralatan buatan dalam negeri, Jepang, Eropa, dan Amerika.

Dalam kegiatan operasionalnya, PT S2P selalu berusaha menerapkan kaidah-kaidah Good Corporate Governance (GCG) selain juga mengupayakan kepatuhan pada aturan-aturan yang berlaku di Pemerintah serta penerapan standar yang berlaku secara internasional. Selain itu, PT S2P juga merangkul masyarakat sekitar melalui proyek Corporate Social Responsibility (CSR) yang mendukung kegiatan social dan ekonomi masyarakat dalam tujuannya menciptakan kondisi yang kondusif di lingkungan sekitar PLTU Cilacap. Di samping itu, Perusahaan juga selalu berkomitmen untuk menjaga stabilitas kehidupan lingkungan dengan kehadiran PLTU yang memiliki total kapasitas 2.260 MW.